Kampus Heboh! Ribuan Akademisi Kumpul di Surabaya Bahas Arah Pendidikan Tinggi Indonesia

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bersiap jadi tuan rumah Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025. Ajang ini akan dihadiri ribuan akademisi dari berbagai negara untuk menyusun arah dan kebijakan strategis pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Khairul Munadi saat memberikan paparan dalam persiapan KPPTI 2025 di Graha Unesa Kampus 2, Surabaya, Sabtu (1/11/2025).
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, Khairul Munadi (kiri, berbatik coklat), berbincang dengan narasumber lain saat memberikan paparan persiapan Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Graha Unesa Kampus 2, Surabaya, Sabtu (1/11/2025). Acara ini akan menghadirkan lebih dari 1.000 delegasi dari berbagai perguruan tinggi.

SURABAYA – Ribuan akademisi dari dalam dan luar negeri bakal “menyerbu” Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada 19–21 November 2025 mendatang. Mereka datang untuk satu tujuan besar: menyusun peta jalan (blueprint) perguruan tinggi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 lewat ajang Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025.

Kampus Berdampak, Indonesia Melaju

Konferensi berskala nasional ini akan digelar di Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan, Surabaya. Lebih dari 1.000 delegasi dari berbagai perguruan tinggi negeri, swasta, kedinasan, hingga universitas luar negeri dijadwalkan hadir.

Tema yang diangkat, “Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045,” mencerminkan ambisi besar dunia pendidikan untuk menyatukan langkah demi membangun SDM unggul dan kampus yang benar-benar berkontribusi bagi bangsa.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek, Khairul Munadi, menegaskan, konferensi ini bukan ajang seremonial semata.

“Ini momentum untuk menyelaraskan arah dan kebijakan perguruan tinggi. Kita ingin kolaborasi nyata dan berbagi praktik baik agar pendidikan tinggi bisa memberi dampak langsung ke masyarakat,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (1/11/2025).

8 Isu Besar yang Akan Dibedah

Agar pembahasan lebih fokus, KPPTI 2025 akan mengupas delapan subtema strategis. Mulai dari otonomi dan tata kelola kampus, kepemimpinan transformasional, digitalisasi pembelajaran, internasionalisasi kampus, hingga hilirisasi riset dan inovasi.

Isu lain yang bakal jadi sorotan adalah pembangunan berkelanjutan, keterserapan lulusan di dunia kerja, serta kemandirian finansial perguruan tinggi.

“Semua topik ini saling terhubung. Tujuannya agar kampus Indonesia punya daya saing global tapi tetap relevan dengan kebutuhan nasional,” tambah Khairul.

Menteri hingga Pakar Dunia Turun Gunung

Sesi pembuka (plenary session) akan menghadirkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, sebagai pembicara utama. Ia akan memaparkan arah kebijakan strategis pendidikan tinggi menuju 2045.

Tak kalah menarik, sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri juga dikonfirmasi hadir. Di antaranya akademisi dari ITB, IPB University, ITS Surabaya, dan Universitas Trisakti.

Sementara dari luar negeri, ada perwakilan Monash University (Australia), Western University (Kanada), dan University of Malaya (Malaysia).

Tak Cuma Diskusi, Tapi Aksi Nyata

Panitia menyebut KPPTI 2025 bukan hanya ajang bertukar gagasan. Nantinya, hasil konferensi akan dirumuskan menjadi rekomendasi kebijakan nyata bagi dunia kampus dan pemerintah.

“Dari sini diharapkan lahir kesepahaman dan komitmen kuat antarperguruan tinggi dan pembuat kebijakan. Ini bukan sekadar forum akademik, tapi langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Khairul.

Dengan skala besar, tema strategis, dan deretan narasumber top, KPPTI 2025 diprediksi bakal jadi titik balik penting bagi masa depan pendidikan tinggi Indonesia. Tinggal hitungan minggu, Surabaya siap jadi pusat perhatian dunia kampus! (EK)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi © Tabir Lentera Nusantara. Dilarang menyalin tanpa izin.
↑ Top