SURABAYA – Proyek pembangunan SMPN Baru Medokan Ayu di Kecamatan Rungkut kota Surabaya kembali menjadi sorotan publik Berdasarkan hasil penelusuran lapangan dan dokumen pengadaan, proyek yang dikerjakan sejak pertengahan Juli 2025 ini terindikasi tidak transparan dan berpotensi menyalahi prosedur administrasi serta standar teknis pelaksanaan.
Pantauan Tim investigasi Tabir Lentera Nusantara pada akhir Oktober 2025 memperlihatkan, pekerjaan baru mencakup urugan lahan dan pemasangan tembok keliling. Namun papan proyek di lokasi tidak menampilkan informasi lengkap sebagaimana diwajibkan peraturan pengadaan. Keterangan penting seperti masa pelaksanaan, nama penanggung jawab, dan konsultan pengawas tidak tertulis jelas. Padahal, transparansi informasi merupakan kewajiban hukum agar publik dapat mengawasi setiap proyek yang dibiayai oleh uang negara.
Dari penelusuran sistem LPSE dan SIRUP Kota Surabaya, ditemukan perbedaan tanggal antara dokumen kontrak dan data pengadaan. Kontrak tercatat ditandatangani pada 11 Juli 2025, sementara RUP mencatat kegiatan pada 18 Juli 2025 Selisih Tanggal ini menimbulkan dugaan bahwa kontrak dimulai sebelum proses administrasi rampung. Selain itu, nilai kontrak dan pagu RUP yang berbeda memperkuat indikasi adanya ketidakteraturan dalam proses pengadaan.
Proyek dengan nilai miliaran rupiah ini dikerjakan oleh CV. Wahyu Nugroho, dengan konsultan pengawas tercantum sebagai PT. Inti Teknik Solusi Cemerlang. Namun saat dikonfirmasi di lapangan tidak ada satu pun pihak pengawas yang hadir Sejumlah pekerja yang diwawancarai hanya mengatakan mereka menjalankan instruksi kerja tanpa mengetahui detail dokumen pengawasan Kami cuma kerja disuruh, nggak tahu soal dokumennya ujar salah satu pekerja singkat.

Secara teknis, pekerjaan urugan belum menunjukkan hasil pemadatan yang seragam, dan tidak ditemukan bukti pelaksanaan uji kepadatan tanah (CBR) di lapangan. Beberapa bagian plester pada tembok keliling juga tampak mengalami retak dini, menandakan mutu pengerjaan belum optimal dan pengawasan teknis lemah.
Jika mengacu pada kontrak yang berlaku selama 120 hari kalender sejak 11 atau 18 Juli 2025, maka masa kerja proyek seharusnya berakhir antara 8 hingga 15 November 2025. Dengan kondisi di lapangan pada 31 Oktober 2025, pekerjaan memang belum melewati tenggat akhir kontrak, tetapi progres fisik tampak lambat. Tanpa laporan kemajuan resmi, sulit memastikan pekerjaan sesuai jadwal dan target tahapannya tercapai. Bila ada keterlambatan pada tahap urugan dan pagar keliling, maka keterlambatan parsial sudah terjadi meskipun kontrak utama belum berakhir.
Untuk menjaga keberimbangan informasi redaksi Tabir Lentera Nusantara telah mengirim pesan klarifikasi resmi melalui WhatsApp kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama pada 3 November 2025. Pesan tersebut berisi permintaan penjelasan mengenai perbedaan tanggal kontrak, ketiadaan dokumen pengawas, serta progres fisik proyek di lapangan. Namun hingga berita ini diterbitkan, tidak satu pun pejabat memberikan tanggapan, baik melalui pesan maupun keterangan resmi.
Sumber internal di lingkungan Pemkot Surabaya menyebut proyek tersebut kemungkinan besar dikebut demi mengejar serapan APBD di akhir tahun sementara kelengkapan administrasi dan pengawasan belum sepenuhnya beres. Proyeknya memang kejar waktu tapi dokumen dan laporan pengawas belum lengkap ujarnya singkat.
Minimnya respons dari Dinas Pendidikan memperkuat dugaan adanya maladministrasi dan pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan informasi publik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Dalam proyek publik, keterbukaan bukan sekadar formalitas, melainkan kewajiban moral dan hukum agar masyarakat dapat menilai kinerja pemerintah secara objektif.
Pembangunan sekolah mestinya menjadi lambang kemajuan dan pendidikan moral bagi pejabat publik. Namun bila dinding sekolah dibangun di atas fondasi administrasi yang retak, maka yang roboh bukan hanya bangunan melainkan juga kepercayaan warga. Seorang pejabat yang diam ketika dimintai penjelasan, sesungguhnya sedang memperlihatkan bahwa integritasnya runtuh sebelum temboknya berdiri. Bersambung.
Editor. ( mt.sari )
Penulis. ( Bagus / E.K )
![]()






