Surakarta Berduka: Pakubuwono XIII Mangkat, Estafet Kerajaan Berjalan Mulus

Mantan Presiden Jokowi dan Wapres Gibran Berduka, Proses Suksesi Telah Dipersiapkan

Keluarga Keraton Surakarta Berduka Atas Wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII
Keraton Surakarta berduka cita atas wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.Pemimpin yang bijaksana ini meninggalkan warisan besar bagi pelestarian budaya Jawa.

Surakarta diliputi duka mendalam atas mangkatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi pada usia 77 tahun. Kepergian pemimpin yang bijaksana ini meninggalkan luka yang dalam di hati seluruh keluarga keraton dan masyarakat Surakarta.

Malam harinya, suasana haru menyelimuti Keraton Kasunanan. Mantan Presiden Joko Widodo tiba sekitar pukul 20.30 WIB dengan mengenakan busana batik lengkap, didampingi Wali Kota Surakarta Respati Ardi. Dengan langkah khidmat, Jokowi langsung menuju Sasono Parasdya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

Mantan Presiden Joko Widodo melayat ke Keraton Surakarta untuk berduka cita atas wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII
Mantan Presiden Joko Widodo tiba di Keraton Surakarta untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwono XIII,Minggu (2/11/2025) malam.

 

“Saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya sinuhun,” ucap Jokowi dengan suara bergetar. “Semoga amal sinuhun diterima di sisi Allah SWT dan ditempatkan di tempat yang terbaik.”

Tak hanya Jokowi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah lebih dahulu tiba sekitar pukul 18.00 WIB. Gibran terlihat menunaikan salat Magrib di masjid keraton sebelum melanjutkan prosesi pelayatannya. Kedatangan kedua tokoh nasional ini menunjukkan betapa dalamnya hubungan antara pemerintah dengan keraton tertua di Jawa ini.

Prosesi duka ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, serta Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani. Kehadiran Mangkunegoro X dari Pura Mangkunegaran semakin melengkapi suasana duka yang menyentuh hati.

Di balik duka yang mendalam, ada ketenangan yang terpancar dari proses suksesi kerajaan. KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rojoputro Narendro Mataram, putra mahkota yang telah ditunjuk, akan meneruskan estafet kepemimpinan. Kepastian ini menjadi penyejuk di tengah duka, mengingat perjalanan panjang rekonsiliasi yang pernah terjadi dalam keluarga keraton.

Selama 21 tahun memimpin, Pakubuwono XIII telah membawa keraton melalui masa-masa transformasi penting dengan penuh kebijaksanaan. Kepemimpinannya yang mempersatukan telah meninggalkan warisan tak ternilai bagi pelestarian budaya Jawa. Kini, sang pemimpin telah berpulang, namun semangat dan ajaran-ajarannya akan terus hidup dalam hati masyarakat Surakarta.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi © Tabir Lentera Nusantara. Dilarang menyalin tanpa izin.
↑ Top