Info proyek keputih makam.
Surabaya, 3 Agustus 2025 — Proyek konstruksi di kawasan Keputih Makam Blok A, yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan oleh pihak pelaksana CV Tiga Anugrah Persada, menuai sorotan tajam dari warga sekitar dan sejumlah pemerhati proyek infrastruktur. Pasalnya, pengerjaan proyek tersebut dinilai tidak sesuai dengan prosedur teknis yang seharusnya diterapkan.
Salah satu temuan yang paling mencolok adalah tidaknya dilakukan pengurugan tanah di area kerja proyek, yang seharusnya menjadi tahap dasar dalam pekerjaan konstruksi untuk memastikan kestabilan dan daya dukung struktur. Hal ini berpotensi menimbulkan kerusakan atau penurunan kualitas bangunan dalam jangka panjang.
“Kami lihat tidak ada aktivitas pengurugan sama sekali. Langsung pasang struktur saja, padahal tanahnya masih labil,” ungkap seorang warga yang tinggal di sekitar area proyek.
Tidak hanya masalah teknis, proyek ini juga disebut mengalami kekacauan dalam manajemen pelaksanaan, terutama soal koordinasi antara mandor lapangan dan pelaksana proyek.
Menurut sumber internal yang enggan disebutkan namanya, terjadi miskomunikasi antara pihak mandor dan pelaksana proyek, yang berdampak pada tidak teraturnya pembagian tugas serta lemahnya pengawasan di lapangan.
“Antara mandor dan pelaksana tidak satu suara. Kadang satu suruh A, yang lain suruh B. Akhirnya tukang bingung sendiri,” ujarnya.
Lebih memprihatinkan lagi, dalam pantauan langsung di lapangan, para pekerja proyek terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sepatu safety, rompi reflektif, maupun sarung tangan. Padahal, penggunaan APD merupakan standar minimal dalam setiap kegiatan konstruksi untuk menjamin keselamatan kerja.
Ketidakhadiran APD ini tidak hanya melanggar prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tapi juga berisiko menimbulkan kecelakaan kerja yang bisa berakibat fatal.
Warga berharap pihak berwenang, baik dari dinas terkait maupun pengawas internal proyek, segera turun tangan untuk melakukan evaluasi terhadap proses pengerjaan proyek ini.
“Ini proyek di dekat area makam. Kami ingin pekerjaan dilakukan dengan serius, bukan asal jadi. Kalau kualitasnya buruk, dampaknya ke semua,” tegas salah satu tokoh masyarakat Keputih.