Meriahkan Gebyar Seni Milad Ke-60, TPA Jam’iyyatul Affal Al Mauludiyyah Surabaya Tebar Kebahagiaan Bersama Anak Yatim dan Pengajian Umum

Surabaya – Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah, Masjid Syuhada Kebangsren Surabaya sukses menyelenggarakan Gebyar Milad ke-60 dengan penuh semangat dan keberkahan di Kebangsren Gang II Lebar Surabaya.

 

Acara Milad ini digelar selama 2 hari, Awal pelaksanaaan milad itu sendiri, hari pertama Jumat (27/06/2025) menghadirkan berbagai kegiatan pentas seni menarik yang melibatkan santri, wali santri, serta masyarakat sekitar. Selanjutnya, hari kedua Sabtu (28/06/2025) dengan rangkaian santunan anak yatim piatu dan di lanjut Pengajian ceramah agama oleh KH. Haris Yoyok S.Ag., S.Pdi., untuk kemaslahatan para santri, wali santri dan masyarakat sekitar.

 

TPA Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah Surabaya merupakan lembaga pendidikan non formal yang bergerak dalam bidang pembelajaran huruf Al-qur’an dan pendidikan islam lainnya.

 

Dalam sambutannya, Moch Solichin selaku ketua TPA Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah Surabaya menyampaikan terima kasih kepada Tokah Agama, Tokoh Masyarakat, Santri, Wali Santri dan juga tamu undangan yang hadir dalam acara Milad ke 60.

TPA Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah merupakan wadah bagi anak-anak untuk mengenalkan agama sejak usia dini dengan tujuan memberi pondasi agama yang kuat dan membentuk akhlak agar menjadi  anak yang shalih dan shalihah.

 

“Tentunya dalam mengedukasi anak-anak para pengajar menggunakan pembelajaran yang menarik dan interaktif,” ucapnya.

 

Harapannya agar santri TPA Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah senantiasa bersemangat dalam belajar baik disekolah maupun di TPA, sehingga dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

 

“Semangat belajar yang tinggi sangat penting bagi santri TPA Jam’iyyatul Athfal Al Mauludiyyah agar mereka dapat menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, serta menjadi generasi yang bermanfaan dan berakhlakul karimah,” katanya.

 

Lebih lanjut Moch Solichin menekankan sebagai orang yang beriman dan beragama memiliki daya juang yang tinggi dan percaya diri.

 

“Untuk itu para santri harus memiliki semangat yang tinggi menuntut ilmu dan belajar, sehingga dapat memberikan manfaat bagi umat, dan mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin,” ungkapnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *