Keterlambatan Proyek di Kalijudan Surabaya Berpotensi Timbulkan Kerugian bagi Pemerintah dan Masyarakat

Info Dakel 

Surabaya, —  19 Juli 2025 — Proyek pembangunan infrastruktur di wilayah Kalijudan 15, Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, mengalami keterlambatan signifikan yang berpotensi menimbulkan kerugian besar, baik bagi pemerintah maupun masyarakat setempat.

Keterlambatan ini tidak hanya menyebabkan gangguan terhadap pelayanan publik, tetapi juga berdampak luas pada aspek ekonomi, sosial, dan keamanan. Proyek yang seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup warga justru menjadi sumber kekhawatiran dan kekecewaan.

Saat di klarifikasi lewat Wassap hanya memanggil tidak berdering no telepon camat Mulyorejo Bapak Arif . begitu juga dengan ibu lurah Kalijudan di telepon lewat wassap hanya memanggil saja.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya secara lengkap, hanya berinisial B, menyampaikan kekecewaannya atas keterlambatan ini. “Keterlambatan proyek di RT 03 RW V kami sudah cukup lama. Masyarakat di sini mulai kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan pihak kontraktor. Ini bukan sekadar soal waktu, tapi soal komitmen terhadap janji pelayanan publik,” ujarnya.

Menurut Bagus, seorang pakar tata kota yang dimintai pendapat, keterlambatan dalam proyek infrastruktur bisa memicu persoalan hukum yang serius. “Jika tidak ditangani dengan baik, ini bisa menimbulkan sengketa kontrak antara pemerintah dan kontraktor. Sengketa seperti ini kerap kali berujung ke ranah hukum, yang justru menambah biaya dan waktu,” jelasnya.

Selain berdampak pada kepercayaan publik dan potensi sengketa hukum, keterlambatan proyek juga memberikan dampak langsung pada ekonomi lokal. Aktivitas masyarakat terganggu, mobilitas terhambat, dan produktivitas menurun. Beberapa pelaku usaha kecil di sekitar lokasi mengaku mengalami penurunan omzet akibat akses yang terganggu oleh pekerjaan yang tidak kunjung selesai.

Tak hanya aspek ekonomi dan sosial, risiko keamanan juga menjadi perhatian serius. Infrastruktur keamanan, seperti saluran drainase, penerangan jalan umum, dan jalur evakuasi, yang belum selesai dibangun, membuat warga merasa kurang aman. “Kami khawatir kalau ada kejadian darurat, infrastruktur yang belum selesai ini justru menjadi penghalang, bukan penolong,” keluh salah satu warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak kontraktor maupun pemerintah kota mengenai penyebab pasti keterlambatan proyek dan langkah penyelesaiannya. Masyarakat berharap adanya transparansi serta percepatan penyelesaian proyek, mengingat kebutuhan infrastruktur ini sangat mendesak.

Diperlukan langkah cepat dan tegas dari pemerintah kota untuk melakukan evaluasi terhadap pihak pelaksana proyek, termasuk kemungkinan pengenaan sanksi jika ditemukan unsur kelalaian. Pemerintah juga diharapkan dapat membangun komunikasi yang lebih baik dengan warga agar kepercayaan publik tidak terus terkikis.

Keterlambatan proyek di Kalijudan ini menjadi contoh nyata bagaimana manajemen proyek yang tidak efektif dapat memberikan dampak berlapis, mulai dari pelayanan publik, hukum, ekonomi, hingga keamanan Keselamatan. Diperlukan perbaikan sistemik agar hal serupa tidak terus terulang di wilayah lain.

Reporter; Lutfi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *